Game; yang membuat para gamer rugi

Game War. Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun di Belgia menghabiskan uang puluhan ribu dollar untuk permainan game strategi online di perangkat mobile berbasis iOS miliknya. Game yang dimaksud adalah Game of War: Fire Age. 

Sebenarnya game tersebut gratis dimainkan karena masuk kategori free-to-play. Namun ada item-item tertentu yang harus dibeli dengan uang riil.

Menurut situs berita Belgia, Nieuwsblad, sang anak yang tidak disebutkan namanya itu disebutkan membeli koin emas menggunakan kartu kredit ibunya. Anak itu mendapatkan informasi kartu kredit ibunya saat sang ibu meminta bantuan ke anaknya untuk membelikan beberapa e-book ke tabletnya karena tidak tahu cara mengunduhnya.

Menurut situs game IGN, anak tersebut menghabiskan sekitar US$ 46.000 (sekitar Rp 562 juta) melalui pembelian in-app (in-app purchases). Sang anak mengklaim bahwa dirinya tidak tahu kalau ia membeli koin emas dengan uang riil. Seperti yang di lansir - Liputan6.com, Jakarta.

Dari beberapa game memang banyak gratisnya, akan tetapi ada beberapa item yang memerlukan atau bisa didapatkan dengan membelinya dengan uang rill. dDengan menggunakan kartu kredit bisa mendapatkan item yang kita inginkan. Bagi kita yang memainkan game tersebut senang-senang saja karena mendapatkan item yang kita inginkan dan juga bukan kita yang membayar, jika kita menggunakan kartu kredit orang tua kita, karena orang tua kita yang membayarkan.

Menurut saya game-game seperti ini seharusnya tidak diberi label free atau gratis, tetapi diberi label berbayar, karena kalau tidak akan merugikan para gamer yang sudah memainkannya. Komisi gaming di Belgia mengimbau agar aplikasi game mobile yang dibangun dengan model bisnis seperti itu tidak lagi menyebutnya sebagai 'free'. Para penyedia toko online juga diminta untuk memperketat aturan agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi.

Free-to-play adalah skema umum yang ditawarkan banyak game mobile. Google App Store sendiri telah mengubah kebijakannya terkait dengan aturan baru. Sementara Apple belum mengikuti. Demikian dilansir laman Kotaku.

Belakangan ini perusahaan-perusahaan seperti Google dan Apple juga diminta untuk menindak game-game free-to-play, dengan menawarkan pengembalian uang kepada orang tua yang anak-anaknya tanpa sadar telah membeli item-item tertentu dengan kartu kredit.

Kasus seperti ini sudah sering terjadi. Sebelumnya, seorang bocah berusia 12 tahun dilaporkan menghabiskan uang ibunya hingga 7.000 poundsterling atau sekitar Rp 135 juta hanya untuk bermain game Clash of Clans di perangkat genggamnya.